Benar saja, Maen game online besutan SuperCell ini memang cenderung menghabiskan banyak waktu penggunanya untuk 'fokus' bermain. Animasi, game rule dan jaringan online chat sesama anggota clan yang apik sering kali membuat penggunannya lupa waktu. Belum lagi, kalau ada event "War" antar Clan, sibuk bikin strategi nyerang and yang lain minggir dulu deh... hehe.. (pengalaman pribadi, nih...)
Ngomongin efek game COC, seorang cewek cantik saat ini lagi ramai diperbincangkan Netizen. Kabarnya, cewek tersebut jadi korban COC! Cewek yang berdasarkan info bernama Doren ini menjadi korban ke-cuek-an pacar yang lagi 'gila' maen COC. Doren bahkan menciptakan sebuah lagu untuk menyindir pacarnya. Wih, sampe segitunya ya.. Kayaknya Doren dah diCUEKin PARAH nih sama pacarnya.. Hehe...
Dalam lagunya, Doren sering kali menyebutkan "Jangan COC saja" untuk menyindir pacarnya yang jadi cuek padanya. Isi dari lagu ini juga agaknya menjadi curhatan tersendiri dari Doren tentang pacarnya. Lirik lagu yang 'dalem' dari hati ini rasanya sudah cukup untuk 'menampar' pacarnya yang cuek..
Berikut kutipan lirik lagu bertajuk "Jangan COC saja"...
Beib, dengarkan aku...Tuh kan? Lirik lagunya dalem banget kan? Menyentuh banget.. :) Oh ya, Lirik selengkapnya, bisa dengerin langsung ya... hehe..
Ku ingin tahu apa kabarmu disana...
Jangan COC saja..
Ku mulai cemburu dengan telefonmu..
Setiap malam, kuluapkan pada bintang..
Rinduku padamu yang makin menebal
Setiap SMSku kau abaikan saja
Seolah-olah COClah teman wanitamu...
Lagu yang tersebar dalam format video ini kini telah tersebar luas dan banyak diketahui orang. Entah siapa yang awalnya menyebarkan video tersebut. Apakah Doren sendriri ataukah teman-temanya yang turut mengapresiasi video curhan hati ini... Yah, apapun itu semoga para penggila COC yang jadi cuek dengan pacarnya bisa lebih meluangkan waktu dan tak Cuek lagi pada pacarnya... Khususnya untuk pacar dari penyanyi lagu ini...
Buat yang ingin melihat atau cuma sekedar denger lagunya, bisa klik link di bawah ini
Pagi ini seperti biasa aku melewati jalan yang sama untuk menuju tempat kerja. Aku melenggang dengan kecepatan sewajarnya, yah seperti biasanya saja. Namun, mendekati SPBU Raci aku agak memperlambat laju motorku. Pasalnya, aku melihat di depan ada segerombol pasukan bercorak hijau terang sambil mencegati beberapa pengendara motor. Yah, merekalah polisi lalu lintas yang mengadakan pemeriksaan kelengkapan motor.
Dengan begitu santai aku melenggang melewati polisi yang berjajar. Satu persatu aku lewati barisan polisi itu dan sesekali melihat motor-motor yang terhenti di pinggir jalan dengan didampingi polisi. Laju motorku aku pelankan dan begitu santai. Soalnya, aku bawa surat lengkap. Hehehe..
Mendekati akhir barisan polisi, seorang berseragam menunjuk kearahku. Tapi aku tak merasa ditunjuk karena di belakangku pun ada kendaraan yang seakan bersembunyi di balik motorku. Aku tetap melenggang dengan santai. Lah wonk aku ga merasa. Hehe...
Tepat setelah melewati polisi yang menunjuk kearahku...
"PLAAKK!" suara helm tertampar sesuatu dan benar saja, helmku lah yang tertampar tangan polisi yang tadi menunjuk ke arahku. Aku pun langsung menghentikan laju motorku yang sedari tadi memang pelan.
"Loh? Ada apa pak?" tanyaku heran.
"Stop disitu!" jawab pak polisi. Padahal aku sudah berhenti.
"Jadi bapak tadi nunjuk saya ya? Saya kira motor dibelakang saya.." jawabku dengan polos.
"Agak ke pinggir!" perintahnya.
Aku pun ke pinggir dengan begitu santai.
"Kenapa gak berhenti? Surat kamu gak lengkap ya?!" tuduh sang polisi
"Saya kan gak tau kalo bapak nunjuk saya.." tetap aku jawab dengan santai. :-)
"Mana surat-suratmu?!"
Masih santai, aku pun mengeluarkan STNK dan SIM.
"Maaf ya pak, tadi saya kira bapak nunjuk motor di belakang saya.." ucapku sambil menyerahkan STNK dan SIM.
Sejurus kemudian polisi tersebut memeriksa dan kembali menyerahkan STNK plus SIM-ku.
"Maaf ya pak, tadi saya kira bapak gak nunjuk saya..." kembali ku ucapkan permintaan maafku karena kesalahpahaman tadi sambil tersenyum.
"Oh ya, saya juga minta maaf." jawab polisi itu dengan nada lebih rendah dari sebelumnya...
Aku pun melenggang dengan bibir tersenyum dan bergumam...
"Kalo surat-suratku gak lengkap gimana ya?? Hihihi..."
Pak Polisi, Anda Menunjuk Saya???
Seorang ibu datang kerumah anak laki-lakinya. Ia ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan. Dengan suara rendah disertai rasa malu sang ibu mengutarakan maksudnya.
" Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100 ribu,? Ibu ada perlu buat beli beras.". Ucap sang ibu.
Anaknya tidak langsung menjawab, dengan raut muka datar ia berkata:
" Iya Bu, nanti Aku tanya istriku dulu", seakan berat untuk mengiyakan, karena belum tentu isterinya menyetujui.
Ketika Sang Anak masuk ke dalam rumah mencari istrinya, ia melihat dus susu anaknya masih ada bandrol harga Rp 50.000, kemudian dia merenung.
Jika 1 dus habis 1 hari maka,
1 bulan = 30 hari x 50.000 = 1.500.000
1 tahun = 1.500.000 x 12 = 18.000.000
2 tahun = 18.000.000 x 2 = 36.000.000!!!
Dia berfikir, waktu balita dia hanya diberikan ASI oleh ibunya yang harganya tak terhingga, super steril, dan diberikan dengan penuh kasih sayang. Jika ASI didapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar??
Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. Lantas berkata
"Engkau telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih. Semua itu kuterima dgn GRATIS. Maafkan anakmu yg durhaka ini yang tidak tahu balas budi.."
Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp 3 jt, sambil menangis ia berkata:
"Ibu, jangan berkata pinjam lagi yaa, hartaku adalah juga milikmu, do'akan anakmu ini agar selalu berbakti padamu".
Sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu ia berkata:
"Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdo'a agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di SURGA nanti dalam kebahagian.."
Sungguh kisah yang mengharukan. Semoga Bermanfaat dan bisa menjadi teladan yang baik untuk kita.
Jangan biarkan bacaan bermakna ini mengendap di pikiranmu, jadikan ladang pahala dg meberikan ke orang lain. Share buat orang orang disekitarmu.
Bagi PARA ISTRI ingatlah bahwa rizki dari suamimu adalah jg HAK mertuamu. Dan juga perlakukan lah ibu mertua seperti ibu kandung sendiri..
#spesial post untuk menyambut hari ibu. Mom, I Love You...
Edmin Desember 18, 2014 Admin Bandung IndonesiaKisah Ibu Meminjam Uang Pada Anak Laki-lakinya
![]() |
Kluar dari mushola, mata ini tak henti hentinya memandangi langit di ufuk timur. Tak Nampak sedikitpun fisik bulan dalam pandanganku. Awan tebal dan keabu-abuan menyelimuti kota tempatku tinggal. Sayang, gerhana petang ini harus terhalangi awan pekat, seakan akan trurun hujan. Hiks.. Jadi gak bisa memastikan deh, benarkah hari ini terjadi gerhana bulan???
Dalam perjalanan pulang pun aku tak henti-hentinya menatapi langit di ufuk timur. Berharap bisa melihat gerhana bulan jika memang hari ini terjadi gerhana bulan. Sampai di rumah pun aku tak mendapati cuaca hari ini mendukung untuk melihat bulan.
“Yank, kabarnya hari ini ada gerhana bulan!” ujarku pada istri tercinta.
“Ah, masa’? Kok orang-orang sini tenang-tenang saja?” jawab istriku dengan nada meragukanku.
“Itu kan kabarnya, aku sendiri belum lihat. Soalnya langit berawan…” jelasku.
Badan sudah rapi dan wangi. Sholat maghrib dan santap makan malam puntelah selesai. Aku bersenda gurau bersama istriku. Aku terlupa dengan adanya gerhana bulan. Hingga akhirnya tetanggaku mulai gusar. Apa yang terjadi? Gerhana bulan terlihat! Woow… Kenapa tetanggaku gusar? Huft.. Sudah menjadi adat daerah tempatku tinggal. Jika ada orang hamil dan ada gerhana bulan, setidaknya harus ada beberapa ritual yang harus dilakukan agar jabang bayi yang dikandungnya tidak terjadi apa-apa. Intinya demi keselamatan jabang bayi dan ibunya.
Kebetulan, tetangga samping rumah sedang hamil dan baru kemarin (07/10/2014), diadakan selamatan tujuh bulan kandungan. Hari itu tetanggaku bingung bukan main. Buru-buru sang ibu yang tengah hamil tersebut dimandikan di depan rumah. Setelah itu dengan penuh keyakinan, sang ibu harus (seakan) membangunkan sang bayi dan berkata “Bangun, bangun.. Ada gerhana” sambil menepuk-nepuk perutnya. Semua itu dilakoninya dengan tujuan demi keselamatan sang bayi. Tak hanya tetanggaku seorang.
Lepas dari adat ibu hamil saat gerhana, aku cukup puas bisa melihat dua hal yang jarang terjadi. Dua hal itu adalah gerhana bulan itu sendiri dan adat tradisional ibu hamil saat terjadi gerhana. Fenomena alam dan warisan budaya yang memang langka terjadi. Sayangnya, aku tak bisa mengabadikan momen langka tersebut. pasalnya media untuk mengabadikan momen yang aku punya hanya sebuah kamera pocket biasa. Tapi, it's ok lah.. :)
Sekian share kali ini, semoga ada hikmah yang bisa diambil. Thanks for reading my story.. See you next sharing.. :D
NB: Image from dakwatuna.com (cropped) Edmin Oktober 08, 2014 Admin Bandung Indonesia
Gerhana Bulan. Sore Tak Nampak, Malam Bikin Heboh
Sakitnya tuh di sini Di dalam hatiku
Sakitnya tuh di sini Melihat kau selingkuh
Sakitnya tuh di sini Pas kena hatiku
Sakitnya tuh di sini Kau menduakan aku
Lirik lagu di atas mungkin sudah tak asing lagi di telinga sebagian benyak orang. Pasalnya lagu tersebut memang saat ini tengah populer. Bahkan kata "sakitnya tu disini.." sambil memegang dada ( hati) kini jadi tren.
Nggak heran sih, soalnya lagu 'sakitnya tuh disini' memang saat ini sering kali diperdengarkan oleh SCTV kepada pemirsanya. Tau sendiri kan gimana ngetopnya SCTV? Apalagi di kalangan remaja.. Hmmm... So pasti lagu yang memang enak di dengar itu jadi nge hits.
Lagu bertajuk 'sakitnya tuh disini' yang dinyanyikan oleh Cita Citata itu pertama kali penulis tahu di perdengarkan melalui sinetron besutan SCTV, Diam Diam Suka (DDS). Sinetron remaja yang memang punya rating cukup bagus. Gak heran deh kalo lagu ini jadi populer...
Makanya, gak heran kalo dimana-mana jadi sering terdengar lagu ini. So, salut deh buat lagu, penyanyi, sinetron dan stasiun televisinya. Tanpa sinergi dari semuanya lagu tersebut tak kan sepopuler ini. Saluut...
Sekedar sharing gan....
Keep read my posting, Agan... :D
Edmin Oktober 08, 2014 Admin Bandung Indonesia