Jelajahi Galaksi Bima Sakti Melalui Foto Resolusi 46 Miliar Piksel
Kabar gembira untuk pecinta dunia astronomi, Para astronom Jerman telah memenuhi gambar astronomi terbesar yang pernah dibuat, menghasilkan gambar berkilauan...
Home » Penelusuran Science
Kabar gembira untuk pecinta dunia astronomi, Para astronom Jerman telah memenuhi gambar astronomi terbesar yang pernah dibuat, menghasilkan gambar berkilauan dari Bima Sakti dengan resolusi 46 miliar piksel.
Pemimpin proyek, Moritz Hackstein, seorang kandidat doktor di Ruhr-Universitat Bochum di Jerman, menyusun gambar rinci untuk tesis PhD-nya untuk merekam bagaimana bintang yang berubah di langit, melalui variabel benda seperti kecerahan media. Menurut berita Space.com, Tim menemukan 64.151 sumber variabel cahaya, dengan lebih dari 56.000 sumber-sumber ini terlihat untuk pertama kalinya.
Bima Sakti begitu besar sehingga para astronom harus membaginya menjadi 268 subbagian. Mereka telah menghabiskan beberapa hari di setiap bagian dalam mengambil beberapa foto. Sebelum membuat gambar 46 miliar-pixel, para astronom harus menghabiskan beberapa minggu bekerja keras untuk memastikan gambar akhir yang dikonfigurasi dengan benar.
Hasil akhir meliputi bukti baru pada sistem bintang untuk astronom, serta gambar yang benar-benar keren untuk publik.
Dengan menggunakan alat online (Kunjungi Alat Online tsb) yang dikembangkan oleh para peneliti, "setiap orang yang tertarik dapat melihat galaksi lengkap Bima Sakti secara sekilas, atau memperbesar dan memeriksa daerah tertentu," Pemirsa bahkan dapat mencari berdasarkan bintang atau nebula tertentu.
Para peneliti menggunakan teleskop dari observatorium Bochum di Chile Atacama Desert, "lokasi utama dunia untuk pengamatan astronomi." Teleskop yang observatorium RUB gunakan mungkin tidak sekuat Eropa "Very Large Telescope" observatorium di Cerro Paranal. Tapi Rolf Chini, direktur dari observatorium RUB, mengatakan mereka lebih efektif karena para astronom RUB tidak harus berjuang untuk menatap waktu.
"Rata-rata astronom ditugaskan 5-10 jam waktu pengamatan per tahun pada teleskop besar - jika dia beruntung," Dr. Chini menjelaskan kepada Rubin Science Magazine, sehingga mustahil bagi para astronom untuk fokus pada studi yang diperpanjang (lebih lama).
Sumber : CSmonitor [dot] com Edmin Oktober 24, 2015 Admin Bandung Indonesia
 |
| Sebuah galaksi satelit kecil dari Bima Sakti terletak sekitar 160.000 tahun cahaya dari Bumi |
"For five years, the astronomers from Bochum have been monitoring our galaxy in the search of objects with variable brightness," the university said in a statement. "More than 50,000 new variable objects, which had hitherto not been recorded in databanks, have been discovered by the researchers so far.”
"Selama lima tahun, para astronom dari Bochum telah memantau galaksi kita dalam mencari benda-benda dengan variabel kecerahan," papar universitas dalam sebuah pernyataan. "Lebih dari 50.000 variabel benda baru, yang sampai sekarang belum tercatat dalam bank data, telah ditemukan oleh para peneliti sejauh ini."
Bima Sakti begitu besar sehingga para astronom harus membaginya menjadi 268 subbagian. Mereka telah menghabiskan beberapa hari di setiap bagian dalam mengambil beberapa foto. Sebelum membuat gambar 46 miliar-pixel, para astronom harus menghabiskan beberapa minggu bekerja keras untuk memastikan gambar akhir yang dikonfigurasi dengan benar.
Hasil akhir meliputi bukti baru pada sistem bintang untuk astronom, serta gambar yang benar-benar keren untuk publik.
Dengan menggunakan alat online (Kunjungi Alat Online tsb) yang dikembangkan oleh para peneliti, "setiap orang yang tertarik dapat melihat galaksi lengkap Bima Sakti secara sekilas, atau memperbesar dan memeriksa daerah tertentu," Pemirsa bahkan dapat mencari berdasarkan bintang atau nebula tertentu.
Para peneliti menggunakan teleskop dari observatorium Bochum di Chile Atacama Desert, "lokasi utama dunia untuk pengamatan astronomi." Teleskop yang observatorium RUB gunakan mungkin tidak sekuat Eropa "Very Large Telescope" observatorium di Cerro Paranal. Tapi Rolf Chini, direktur dari observatorium RUB, mengatakan mereka lebih efektif karena para astronom RUB tidak harus berjuang untuk menatap waktu.
"Rata-rata astronom ditugaskan 5-10 jam waktu pengamatan per tahun pada teleskop besar - jika dia beruntung," Dr. Chini menjelaskan kepada Rubin Science Magazine, sehingga mustahil bagi para astronom untuk fokus pada studi yang diperpanjang (lebih lama).
Sumber : CSmonitor [dot] com Edmin Oktober 24, 2015 Admin Bandung Indonesia
