Download Film "My Last Love" 3gp Video
My Last Love - dari judulnya, sudah dapat diketahui ini adalah film drama percintaan. Yah, dan memang benar ini adalah sebuah film tentang cerita cinta...
Home » Penelusuran Mobile
My Last Love - dari judulnya, sudah dapat diketahui ini adalah film drama percintaan. Yah, dan memang benar ini adalah sebuah film tentang cerita cinta seorang pria dan wanita. Hehehe... Di awal film, di gambarkan sebuah romantisme antara Angel (Donita) dan Hendra (Ajun Perwira). Pasangan yang telah berpacaran selama dua tahun itu pun terlihat begitu serius dengan hubungannya. Angel yang selama 2 tahun menjalani hubungan dengan Hendra nammpak begitu yakin bahwa Hendralah cinta sejatinya. Cinta sejati yang selama ini ia cari.
Hingga suatu hari, Angel mengalami kecelakaan. Ketika hendak bertemu dengan Hendra, Angel ditabrak oleh mobil yang dikendarai Martin (Evan Sanders). Seketika itu Angel terbujur lunglai tak sadarkan diri, Martin pun lari dari kejadia ini.
Akibat dari kecelakaan, Angel divonis lumpuh oleh tim dokter. Seketika itu keluarga dan orang terdekat Angel nampak begitu sedih. Begitu pula dengan Hendra. Namun sejak vonis lumpuh yang diterima Angel, sikap Hendra mulai berubah dan sering kali hilang dari pandangan Angel.
Disisi lain, Martin yang bingung karena masalah pribadinya dan penyesalan karena tabrak lari tempo hari mulai gusar. Hidupnya tak tenang. Ia selalu dibayang-bayangi rasa bersalah karena sikapnya yang tak bertanggung jawab. Ia pun memutuskan untuk menenangkan diri di Villa.
Kenyataan pahit bahwa Hendra perlahan meninggalkannya karena ia lumpuh, membuat Angel begitu terpukul. Angel begitu depresi dan tidak bisa menerima apa yang terjadi padanya. Bak peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah kecelakaan, ditinggal pacar pula. Untuk menenangkan Angel, Nadya (Putri Una Astari), sahabat Angel, serta saudara sepupu Angel, Anton (Jordi Onsu) berencana mengajak Angel untuk refreshing di Villa milik orang tua Nadya.
Rencana Martin untuk menenangkan diri di Villa ternyata semakin membuatnya gusar. Tanpa disangaka, Martin bertemu dengan Angle yang juga menenangkan diri. Ia semakin takut dan tak tenang menjalni hidup. Hingga akhirnya ia pun mencoba melawan rasa takutnya dan menghampiri Angel.
Kisah pun berlanjut dan tak seru rasanya kalau Diza ceritak semua isi film My Last Love ini. Untuk kamu yang penasaran dengan kelanjutan film ini, kamu bisa download film ini di link akhir posting ini. Tak ada review yang lebih lengkap dari menonton sendiri.. Jadi jangan lewatkan nonton film ini ya... :D
Edmin
Februari 08, 2014
Admin
Bandung Indonesia
Akibat dari kecelakaan, Angel divonis lumpuh oleh tim dokter. Seketika itu keluarga dan orang terdekat Angel nampak begitu sedih. Begitu pula dengan Hendra. Namun sejak vonis lumpuh yang diterima Angel, sikap Hendra mulai berubah dan sering kali hilang dari pandangan Angel.
Disisi lain, Martin yang bingung karena masalah pribadinya dan penyesalan karena tabrak lari tempo hari mulai gusar. Hidupnya tak tenang. Ia selalu dibayang-bayangi rasa bersalah karena sikapnya yang tak bertanggung jawab. Ia pun memutuskan untuk menenangkan diri di Villa.
Kenyataan pahit bahwa Hendra perlahan meninggalkannya karena ia lumpuh, membuat Angel begitu terpukul. Angel begitu depresi dan tidak bisa menerima apa yang terjadi padanya. Bak peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah kecelakaan, ditinggal pacar pula. Untuk menenangkan Angel, Nadya (Putri Una Astari), sahabat Angel, serta saudara sepupu Angel, Anton (Jordi Onsu) berencana mengajak Angel untuk refreshing di Villa milik orang tua Nadya.
Rencana Martin untuk menenangkan diri di Villa ternyata semakin membuatnya gusar. Tanpa disangaka, Martin bertemu dengan Angle yang juga menenangkan diri. Ia semakin takut dan tak tenang menjalni hidup. Hingga akhirnya ia pun mencoba melawan rasa takutnya dan menghampiri Angel.
Kisah pun berlanjut dan tak seru rasanya kalau Diza ceritak semua isi film My Last Love ini. Untuk kamu yang penasaran dengan kelanjutan film ini, kamu bisa download film ini di link akhir posting ini. Tak ada review yang lebih lengkap dari menonton sendiri.. Jadi jangan lewatkan nonton film ini ya... :D
Update!
Link download yang error telah diperbaiki, klik link berikut untuk download:
Muhammad: The last Prophet, movie keagamaan yang mengusung tentang jalan hidup Nabi Akhir Zaman, Muhammad SAW. Berbagai latar belakang kehidupan di mekkah pun tak lepas daripadanya. Kota mekah yang kala itu dibanjiri dengan banyaknya kriminalitas dan tidak bermoral , penjudi , dan pemabuk bisa ditampakkan dengan detil dalam movie berdurasi 1 jam 35 menit tersebut.
Animasi apik ini disutradarai oleh Richard Rich, seorang sutradara kawakan yang sering kali terlibat dalam pembuatan animasi untuk Walt Disney Studios. Dengan bantuan 3 produser yakni, Terry L. Noss, Thomas J. Tobin, Mowafak El-Harthy dibawah naungan Badr Internasional, film ini dirilis tahun 2002 di AS. Beberapa sumber ada yang menginformasikan bahwa film ini dirilis tahun 2004 karena pada tahun 2002 kondisi AS masih belum stabil pasca serangan teroris 11 September 2001 di AS.
Jalan cerita movie yang bersumber dari sejarah islam ini secara spesifik menceritakan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Isi cerita pun tidak hanya dari imajinasi pembuatnya, melainkan telah di sahkan Dewan Al-Azhar Al-Sharief Akademi Peneitian Islam dan The Supreme Islamic Dewan Libanon. Beberapa kejadian penting dalam sejarah islam pun teranimasi dengan jelas. Seperti perang badr (badar), perang uhud, hijrah Nabi Muhammad SAW, dan lainnya.
Sesuai dengan ketentuan ajaran Islam, karakter Nabi Muhammad SAW dalam cerita ini tidak ditampakkan. Beberapa karakter lain pun juga tidak ditampakkan, hanya suara dan gerak disekitarnya saja. Misal, karakter Hamza yang hanya ditampilkan dengan ciri khas membawa busur panah tanpa menunjukkan wajahnya.
Film ini sangat cocok untuk pembelajaran agama islam usia dini dibawah bimbingan orang tua. Dengan film ini orang tua bisa dengan mudah menjelaskan perjalanan Nabi Muhammad SAW dengan visualisasi yang jelas. Film ini juga telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang disematkan dibawah video dalam bentuk text (subtitle Indonesia).
Download Film 'Muhammad: The Last Prophet' - Download via SmartPhones? Click This Link!
Edmin Desember 01, 2013 Admin Bandung Indonesia
Animasi apik ini disutradarai oleh Richard Rich, seorang sutradara kawakan yang sering kali terlibat dalam pembuatan animasi untuk Walt Disney Studios. Dengan bantuan 3 produser yakni, Terry L. Noss, Thomas J. Tobin, Mowafak El-Harthy dibawah naungan Badr Internasional, film ini dirilis tahun 2002 di AS. Beberapa sumber ada yang menginformasikan bahwa film ini dirilis tahun 2004 karena pada tahun 2002 kondisi AS masih belum stabil pasca serangan teroris 11 September 2001 di AS.
Sesuai dengan ketentuan ajaran Islam, karakter Nabi Muhammad SAW dalam cerita ini tidak ditampakkan. Beberapa karakter lain pun juga tidak ditampakkan, hanya suara dan gerak disekitarnya saja. Misal, karakter Hamza yang hanya ditampilkan dengan ciri khas membawa busur panah tanpa menunjukkan wajahnya.
 |
| Screenshoot film Muhammad: The Last Prophet |
Download Film 'Muhammad: The Last Prophet' - Download via SmartPhones? Click This Link!
Edmin Desember 01, 2013 Admin Bandung Indonesia
Download 'Muhammad: The Last Prophet' 3gp Movie Video
Muhammad: The last Prophet, movie keagamaan yang mengusung tentang jalan hidup Nabi Akhir Zaman, Muhammad SAW. Berbagai latar belakang kehidupan di mekkah...
Lonceng Tengah malam, merupakan film bergenre horor dalam negeri yang dirilis tahun 2012 silam. Seperti layaknya film horror indonesia, arwah penasaran adalah topik utama dalam kisahnya. Film ini bercerita tentang arwah perempuan yang merasa belum bisa rela dirinya berpindah alam.
Info: Film Indonesia
Release Date: 2012
Genre: Horror
Cast: Fitri Handayani, Hendry Hendarto
Quality: DVDRip convert to 3gp mobile video
Film ini mengisahkan tentang arwah penasaran seorang perempuan yang mati karena jatuh dari atas balkon rumah. Gadis bernama Maya tersebut meninggal terjatuh karena menghindari seorang pemuda bejat yang ingin memperkosanya. Demi menjaga kehormatannya, Maya pun tanpa punya pilihan harus menjatuhkan dirinya dari atas balkon. Ia pun meninggal seketika, tepat tengah malam.
Semenjak kejadian itu, Arwah Maya menjadi penasaran dan selalu muncul saat lonceng tengah malam berdentang...
Ingin tahu kisah selengkapnya? Kamu bisa download film ini dalam versi 3gp mobile video melalui link dibwah ini:
Info: Film Indonesia
Release Date: 2012
Genre: Horror
Cast: Fitri Handayani, Hendry Hendarto
Quality: DVDRip convert to 3gp mobile video
Film ini mengisahkan tentang arwah penasaran seorang perempuan yang mati karena jatuh dari atas balkon rumah. Gadis bernama Maya tersebut meninggal terjatuh karena menghindari seorang pemuda bejat yang ingin memperkosanya. Demi menjaga kehormatannya, Maya pun tanpa punya pilihan harus menjatuhkan dirinya dari atas balkon. Ia pun meninggal seketika, tepat tengah malam.Semenjak kejadian itu, Arwah Maya menjadi penasaran dan selalu muncul saat lonceng tengah malam berdentang...
Ingin tahu kisah selengkapnya? Kamu bisa download film ini dalam versi 3gp mobile video melalui link dibwah ini:
Download via ponsel? Klik disini...
Edmin
Juli 21, 2013
Admin
Bandung Indonesia
Lonceng Tengah Malam 3gp Movie Download
Lonceng Tengah malam, merupakan film bergenre horor dalam negeri yang dirilis tahun 2012 silam. Seperti layaknya film horror indonesia, arwah penasaran...
...tagline film ini benar-benar mencerminkan apa yang sebenarnya ada pada film ini, "6 cerita, 7 sutradara, 1 jeritan", karena memang hanya ada satu film yang pantas mendapatkan "jeritan" yaitu, Dara. Walaupun dari cerita juga tidak bisa dibillang orisinil, setidaknya film pendek besutan Mo Brothers ini tampil jauh lebih baik dari lima cerita lainnya. Dengan sinematografi dan set yang luar biasa, ditambah dengan dukungan akting meyakinkan dari Shareefa Daanish yang sangat pantas menjadi sosok Dara, membuat film ini pantas dijuluki "save the best for the last". Karena memang selain tampil terbaik, film ini juga tampil terakhir dari 6 segmen yang ada ...
Synopsis :
TAKUT - Faces of Fear
6 Cerita, 7 Sutradara, 1 Jeritan
Seperti tidak mau ketinggalan dengan negara Asia lain, yang sudah membuat sebuah horor antologi seperti Three dan 4bia, yang bisa terbilang mendapatkan sambutan hangat dari para penontonnya. Indonesia pun memiliki Takut: Faces of Fear, yang juga merupakan sebuah kompilasi horor dari 6 cerita hasil karya 7 sutadara ternama seperti Rako Prijanto, Riri Riza, Ray Nayoan, Robby Ertanto, Raditya Sidharta, dan The Mo Brothers (Kimo Stamboel & Timothy Tjahjanto). Sudah tentu kehadiran nama-nama sineas terkenal negeri ini menarik banyak kalangan untuk menyaksikan film ini, hal itu terbukti dengan membeludaknya penonton yang menyaksikan film produksi Komodo film ini pada INAFF tahun 2008 lalu.
Namun sayang Takut ternyata tampil jauh di bawah standar dan ekspektasi Kita. Bisa dibilang film yang juga bertaburan banyak bintang ternama ini sangat mengecewakan. Apalagi hampir semua film merupakan plagiat secara menyeluruh, tanpa adanya usaha untuk membuat film ini terasa "berbeda". Memang bisa dibilang susah untuk membuat sebuah cerita orisinil, apalagi jika yang dibuat adalah sebuah film horor, namun setidaknya para sutrdara ternama ini seharusnya mampu memberikan ciri khas tersendiri, sehingga tidak terlalu terkesan "mencontek".
Menurut Kita, tagline film ini benar-benar mencerminkan apa yang sebenarnya ada pada film ini, "“6 cerita, 7 sutradara, 1 jeritan”, karena memang hanya ada satu film yang pantas mendapatkan “jeritan” yaitu, Dara. Walaupun dari cerita juga tidak bisa dibillang orisinil, setidaknya film pendek besutan Mo Brothers ini tampil jauh lebih baik dari lima cerita lainnya. Dengan sinematografi dan set yang luar biasa, ditambah dengan dukungan akting meyakinkan dari Shareefa Daanish yang sangat pantas menjadi sosok Dara, membuat film ini pantas dijuluki “save the best for the last”. Karena memang selain tampil terbaik, film ini juga tampil terakhir dari 6 segmen yang ada
Bagimana dengan film-film lainnya? Akan Kita review satu persatu. Dimulai dari cerita pembuka, Show Unit. Sebagai sebuah film pembuka, Show Unit tampil sangat buruk. Mencoba tampil berbeda dengan visual hitam putih ala Sin City, malah membuat besutan Rako Prijanto ini tampil konyol, karena tidak didukung dengan pengambilan gambar yang baik. Sehingga terkesan hanya ingin “pamer” saja. Ditambah dengan plot cerita yang dibuat sok misterius meniru Hitchcock, malah membuat penonton bingung dengan apa yang terjadi. Belum lagi banyaknya iklan sponsor yang merebak dimana mana.
Cerita kedua, Titisan Naya. Sebenarnya film garapan Riri Riza ini memiliki potensi untuk menjadi bagus. Apalagi dengan mengambil latar belakang mistis kejawen yang dianut masyarakat Jawa, sehingga terasa sekali “bau” Indonesia-nya. Namun entah kenapa dalam penggarapannya, cerita film ini kurang memuaskan dan tidak terkesan seram sama sekali. Padahal atomosfer yang ditawarkan sudah cukup mendukung. Tetapi kehadiran sosok-sosok hantu berpakaian Jawa kuno yang terkesan dipaksakan, malah membuat film ini menjadi kikuk. Ditambah banyaknya adegan tarian dalam Titisan Naya, akan mengingatkan anda pada horor Thailand berjudul, The Victim.
Peeper, adalah cerita ketiga dan bisa dibilang cerita yang tidak perlu ada dan juga merupakan cerita yang gampang sekali dilupakan. Film karya Robby Ertanto ini terkesan hanya menggumbar keseksian tubuh para pemain wanitanya saja, dan sekali lagi horor Thailand seperti Art Of The Devil dan Bangkok Haunted benar-benar ditiru habis oleh film ini.
Meniru 4bia yang juga memiliki elemen horor komedi didalamnya, cerita keempat, The List, juga menggambil tema yang sama, dengan tujuan untuk menghibur penontonnya agar tidak terlalu tegang. Namun jujur saja, Kita sama sekali tidak terhibur ataupun tertawa, karena memang tidak ada yang lucu didalamnya. Kalaupun ada, berarti mungkin selera humor Kita terlalu tinggi, sehingga tidak bisa menangkap apa yang seharusnya lucu dari film ini =p
Cerita ke lima, The Rescue. Bisa di bilang film ini merupakan terobosan besar untuk sinema horor indonesia yang selama ini hanya didominasi dengan penampakan para dedemit mesum di dalamnya. The Rescue berani mengangkat tema zombie yang bisa dibilang tidak pernah ada dalam sejarah perfilman horor Indonesia. Sebuah usaha dari Raditya Sidharta yang pantas mendapatkan apresiasi lebih, dan kalau saja film ini bisa dibarengi dengan cerita baik dan tidak terkesan terlalu dipaksakan, niscaya The Rescue bisa tampil jauh lebih baik.
Overall, Takut bisa dibilang tampil mengecewakan, dan terbilang jauh di bawah kualitas standar dari para sutradara ternama didalamnya, kecuali Dara tentu saja. Mungkin sudah saatnya filmmaker dalam negeri, belajar dari pengalaman sejarah horor tanah air tempo dulu. Walaupun terlihat jadul dan “primitif”, setidaknya bisa tampil lebih baik dari kebanyakan film horor pada saat ini.
Edmin Juli 07, 2013 Admin Bandung Indonesia
- Title : TAKUT - Faces of Fear
- Director : Riri Riza, The Mo Brothers, Rako Prijanto, Ray Nayoan, Raditya Sidharta, dan Robby Ertanto
- Cast : Mike Muliardo, Shareffa Daanish, Wiwid Gunawan, Epy Kusnandar, Dinna Olivia, Junior Lim, Eva Celia Lesmana, Sogi Indraduaja, Ruben, Shanti, Fauzi Baadilah, Marcella Zalianti, Lukman Sardi
- Release : 2008
- Genre : Horror | Thriller
- Country : Indonesia
- Language : Indonesia
- Official Website : http://www.takutthemovie.com/
Synopsis :
TAKUT - Faces of Fear
6 Cerita, 7 Sutradara, 1 Jeritan
Seperti tidak mau ketinggalan dengan negara Asia lain, yang sudah membuat sebuah horor antologi seperti Three dan 4bia, yang bisa terbilang mendapatkan sambutan hangat dari para penontonnya. Indonesia pun memiliki Takut: Faces of Fear, yang juga merupakan sebuah kompilasi horor dari 6 cerita hasil karya 7 sutadara ternama seperti Rako Prijanto, Riri Riza, Ray Nayoan, Robby Ertanto, Raditya Sidharta, dan The Mo Brothers (Kimo Stamboel & Timothy Tjahjanto). Sudah tentu kehadiran nama-nama sineas terkenal negeri ini menarik banyak kalangan untuk menyaksikan film ini, hal itu terbukti dengan membeludaknya penonton yang menyaksikan film produksi Komodo film ini pada INAFF tahun 2008 lalu.
Namun sayang Takut ternyata tampil jauh di bawah standar dan ekspektasi Kita. Bisa dibilang film yang juga bertaburan banyak bintang ternama ini sangat mengecewakan. Apalagi hampir semua film merupakan plagiat secara menyeluruh, tanpa adanya usaha untuk membuat film ini terasa "berbeda". Memang bisa dibilang susah untuk membuat sebuah cerita orisinil, apalagi jika yang dibuat adalah sebuah film horor, namun setidaknya para sutrdara ternama ini seharusnya mampu memberikan ciri khas tersendiri, sehingga tidak terlalu terkesan "mencontek".
Menurut Kita, tagline film ini benar-benar mencerminkan apa yang sebenarnya ada pada film ini, "“6 cerita, 7 sutradara, 1 jeritan”, karena memang hanya ada satu film yang pantas mendapatkan “jeritan” yaitu, Dara. Walaupun dari cerita juga tidak bisa dibillang orisinil, setidaknya film pendek besutan Mo Brothers ini tampil jauh lebih baik dari lima cerita lainnya. Dengan sinematografi dan set yang luar biasa, ditambah dengan dukungan akting meyakinkan dari Shareefa Daanish yang sangat pantas menjadi sosok Dara, membuat film ini pantas dijuluki “save the best for the last”. Karena memang selain tampil terbaik, film ini juga tampil terakhir dari 6 segmen yang ada
Bagimana dengan film-film lainnya? Akan Kita review satu persatu. Dimulai dari cerita pembuka, Show Unit. Sebagai sebuah film pembuka, Show Unit tampil sangat buruk. Mencoba tampil berbeda dengan visual hitam putih ala Sin City, malah membuat besutan Rako Prijanto ini tampil konyol, karena tidak didukung dengan pengambilan gambar yang baik. Sehingga terkesan hanya ingin “pamer” saja. Ditambah dengan plot cerita yang dibuat sok misterius meniru Hitchcock, malah membuat penonton bingung dengan apa yang terjadi. Belum lagi banyaknya iklan sponsor yang merebak dimana mana.
Cerita kedua, Titisan Naya. Sebenarnya film garapan Riri Riza ini memiliki potensi untuk menjadi bagus. Apalagi dengan mengambil latar belakang mistis kejawen yang dianut masyarakat Jawa, sehingga terasa sekali “bau” Indonesia-nya. Namun entah kenapa dalam penggarapannya, cerita film ini kurang memuaskan dan tidak terkesan seram sama sekali. Padahal atomosfer yang ditawarkan sudah cukup mendukung. Tetapi kehadiran sosok-sosok hantu berpakaian Jawa kuno yang terkesan dipaksakan, malah membuat film ini menjadi kikuk. Ditambah banyaknya adegan tarian dalam Titisan Naya, akan mengingatkan anda pada horor Thailand berjudul, The Victim.
Peeper, adalah cerita ketiga dan bisa dibilang cerita yang tidak perlu ada dan juga merupakan cerita yang gampang sekali dilupakan. Film karya Robby Ertanto ini terkesan hanya menggumbar keseksian tubuh para pemain wanitanya saja, dan sekali lagi horor Thailand seperti Art Of The Devil dan Bangkok Haunted benar-benar ditiru habis oleh film ini.
Meniru 4bia yang juga memiliki elemen horor komedi didalamnya, cerita keempat, The List, juga menggambil tema yang sama, dengan tujuan untuk menghibur penontonnya agar tidak terlalu tegang. Namun jujur saja, Kita sama sekali tidak terhibur ataupun tertawa, karena memang tidak ada yang lucu didalamnya. Kalaupun ada, berarti mungkin selera humor Kita terlalu tinggi, sehingga tidak bisa menangkap apa yang seharusnya lucu dari film ini =p
Cerita ke lima, The Rescue. Bisa di bilang film ini merupakan terobosan besar untuk sinema horor indonesia yang selama ini hanya didominasi dengan penampakan para dedemit mesum di dalamnya. The Rescue berani mengangkat tema zombie yang bisa dibilang tidak pernah ada dalam sejarah perfilman horor Indonesia. Sebuah usaha dari Raditya Sidharta yang pantas mendapatkan apresiasi lebih, dan kalau saja film ini bisa dibarengi dengan cerita baik dan tidak terkesan terlalu dipaksakan, niscaya The Rescue bisa tampil jauh lebih baik.
Overall, Takut bisa dibilang tampil mengecewakan, dan terbilang jauh di bawah kualitas standar dari para sutradara ternama didalamnya, kecuali Dara tentu saja. Mungkin sudah saatnya filmmaker dalam negeri, belajar dari pengalaman sejarah horor tanah air tempo dulu. Walaupun terlihat jadul dan “primitif”, setidaknya bisa tampil lebih baik dari kebanyakan film horor pada saat ini.
(Hary/Kitareview.com)
Edmin Juli 07, 2013 Admin Bandung Indonesia
Download Film 'Takut - Face of Fear' | 3gp Video
...tagline film ini benar-benar mencerminkan apa yang sebenarnya ada pada film ini, "6 cerita, 7 sutradara, 1 jeritan", karena memang hanya ada satu film...
